Dari Abdullah bin 'Amr رضي الله تعالى عنه : Rasulullah ِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda :
°°° Barangsiapa yg DIAM maka dia akan selamat °°°
Dishahihkan oleh Syeikh Albani رحمه الله تعالى dalam shahih Tirmidzi.
✍ Makna hadits :
Bahwasanya SIKAP DIAM merupakan sebab KESELAMATAN, maka barangsiapa yang DIAM, dia akan selamat dari KEJELEKAN² LISAN, dan kejelekan² lisan tidak terbatas jumlahnya.
Maka jalan keselamatan dan kebahagiaan seorang hamba adalah dia MENASEHATI DIRINYA UTK SENANTIASA MEMPERHATIKAN SETIAP PERKATAANNYA SEBELUM DIA MENGUCAPKANNYA,
Apabila terdapat kebaikan didalamnya maka dia mengatakannya,
✋ Dan jika sebaliknya, maka dirinya DIAM dari MENGUCAPKANNYA merupakan JALAN KESELAMATAN DARI DOSA DAN SELAMAT DARI AKIBAT² JELEK PERBUATAN LISAN,
✌Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda : barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka dia berkata KEBAIKAN atau DIAM.
رواه البخاري (6019) ، ومسلم (48).
Berkata Ibnu Abdil Bar رحمه الله تعالى :
((bentuk²)) berkata KEBAIKAN adalah diantaranya : dzikrullah, membaca Alqur'an, dan melakukan amalan² ketaatan merupakan lebih afdhal dari DIAM,
dan demikian pula MENGATAKAN KEBENARAN SELURUHNYA ((LEBIH AFDHAL DARIPADA DIAM DARINYA)), dan begitu pula memperbaiki keadaan manusia dan semisalnya,
Dan hanyalah DIAM YANG TERPUJI ADALAH DIAM DARI KEBATILAN ((maksudnya diam dengan berhenti dari kebatilan dan mendekatinya-pent-))..
Selesai perkataan beliau رحمه الله تعالى dalam kitab TAMHID 20/22.
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
( مَنْ صَمَتَ نَجَا )
صححه الألباني في "صحيح الترمذي"
.ومعنى الحديث :
أن الصمت سبب للنجاة ، فمن صمت نجا من آفات اللسان ، وآفات اللسان غير محصورة ، فكان سبيل النجاة والفلاح للعبد الناصح لنفسه أن يتأمل كلامه قبل أن يقوله ، فإن كان فيه خير ، تكلم به ؛ وإلا ففي الصمت منجاة من الإثم ، ومن مغبات جرائر اللسان ؛ وقد قال الرسول صلى الله عليه وسلم : ( مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ )
رواه البخاري (6019) ، ومسلم (48).
قال ابن عبد البر رحمه الله :
" الْكَلَام بِالْخَيْرِ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَتِلَاوَةِ الْقُرْآنِ وَأَعْمَالِ الْبِرِّ أَفْضَلُ مِنَ الصَّمْتِ ، وَكَذَلِكَ الْقَوْلُ بِالْحَقِّ كُلُّهُ وَالْإِصْلَاحُ بَيْنَ النَّاسِ وَمَا كَانَ مِثْلَهُ ، وَإِنَّمَا الصَّمْتُ الْمَحْمُودُ الصَّمْتُ عَنِ الْبَاطِلِ .
" انتهى من التمهيد (22/ 20) .
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
عــلامــات الــشــقـاوة
✳ Tanda² Kesengsaraan✳
✏➖قال ابن القيم رحمه الله:
✍ Berkata Ibnu Qoyyim رحمه الله تعالى :
أنه كلما زيد في عمله
زيد في كبره وتيهه.
Bahwasanya setiap kali bertambah amalannya, maka bertambah pula KEANGKUHAN DAN KESOMBONGANNYA.
و زيد في فخره واحتقاره للناس وحسن ظنه بنفسه.
dan bertambah PEMBANGGAAN DIRINYA DAN PEREMEHAN TERHADAP MANUSIA, dan dia berbaik sangka pada dirinya sendiri.
وكلما زيد في عمره
زيد في حرصه.
Dan setiap kali bertambah umurnya maka bertambah pula semangat dia ((utk mengejar dunia))
وكلما زيد في ماله
زيد في بخله وإمساكه.
Dan setiap kali bertambah hartanya maka bertambah pula kebakhilan dan menahan diri ((utk banyak bersedekah))
☀وكلما زيد في قدره وجاهه
زيد في كبره وتيهه.
Dan setiap kali bertambah kedudukan dan jabatannya maka bertambah pula kesombongan dan keangkuhannya
وهذه الأمور ابتلاء وامتحان يبتلى بها الناس
☄☄ Dan perkara ini semua merupakan bala dan musibah yang menimpa manusia
فيسعد بها أقوام
(اللهم اجعلنا منهم)
Sehingga sebagian kaum menjadi sukses dari musibah ((dengan selamat dari bala tsb))
(Ya Allah jadikanlah kami bagian dari mereka.)
ويشقى بها أقوام
(اللهم لا تجعلنا منهم)
Dan sebagian kaum yg lainnya menjadi binasa dengan bala tsb
(Ya Allah janganlah Engkau jadikan kami dari bagian mereka)
faedah² ini ana terima dari Ustadz Abu 'Aisyah Asnur kendari hafidzohulloh