01 January 2016

berkata ibnu aajurruum - rohimahullohu ta'ala - ..والحرف جاء لمعنى (huruf yg datang memiliki makna)

[8:30 12/12/2015] Ustadz Harits: Bismillahirrohmaanirohiim . berkata ibnu aajurruum - rohimahullohu ta'ala - ..والحرف جاء لمعنى (huruf yg datang memiliki makna) . Kita lanjutkan pembahasan berikutnya mengenai makna huruf (حرف)... Huruf secara bahasa adalah الطَرَفُ (tepian /ujung)... Seperti firman Alloh ta'ala "ومن الناس من يعبد الله على حرْف(dan di antara manusia ada yg beribadah kepada Alloh di tepi /di ujung agama) yaitu tidak murni untuk Alloh ta'ala.. Terkadang menyembah Alloh ta'ala terkadang menyembah berhala dsm.. Adapun pengertian huruf secara istilah adalah كلمة دلّت على معنى في غيرها (sebuah kata yang menunjukkan makna pada yg lainnya).... Maksudnya adalah huruf huruf tersebut tidak akan tampak jelas maknanya kecuali bersama kalimat yg lain... Seperti في (di dalam).... Sekarang huruf ini memiliki makna yaitu "didalam".. Namun makna tersebut tidak bisa dipahami secara jelas, kecuali jika bersambung dgn kalimat lain maka huruf tersebut akan bisa di pahami secara terang dan jelas, seperti :زيدٌ في البيت (zaid di dalam rumah).... Sehingga dg keterangan ini kita ambil kesimpulan bahwasanya huruf itu tidak akan bisa berdiri sendiri dan tidak pula di pahami maknanya dg sempurna kecuali harus bersama isim /fi'il....... Adapun mengenai huruf itu sendiri pada  pembahasan ilmu nahwu... Adalah miliki makna secara dzat nya, seperti "مِن" (dari), atau في (di dalam) atau على (di atas).. Cuma makna makna itu tadi tidak akan bisa di pahami secara sempurna dg sendirinya, tapi harus bersama dg salah satu dua saudaranya yaitu (isim dan fi'il)...
[8:54 12/12/2015] Ustadz Harits: Pembahasan berikutnya masih berkaitan dengan dg yg sebelumnya yaitu mengenai pembagian huruf.. Ketahuilah.... Huruf terbagi menjadi dua :1.huruuf ma'aany (huruf huruf yg memiliki makna).. Seperti :مِنْ (dari) في (di dalam) إلى (ke) على (di atas).. Dsm... Naaah... Inilah yg di inginkan dalam pembahasan ilmu nahwu.. الحرف جاء لمعنى (huruf yg datang memiliki makna)... 2. huruuf mabaany (huruf huruf yg di gunakan untuk membangun /menyusun sebuah kta) .... Yg sering nya huruf huruf ini di sebut juga dg huruuf hijaaiyyah (huruf yg di awali dengan alif dan di akhiri dg alyaa)... Huruf huruf ini kita tidak memasukkan dalam pembahasan nahwu, karena huruf huruf ini tidak memiliki makna secara dzat nya.... Seperti ا(alif) apa maknanya..? Gak ada.. Atau ب(baa) apa maknanya..? Gak ada.... Tapi ingat....! apakah huruf huruf ini selama lamanya tidak bisa memiliki makna..? Jawabannya :tidak selama lamanya, bahkan kalau huruf huruf ini sudah di bangun jadi sebuah kata... Maka bisa memiliki /menunjukkan makna, contohnya :جَبَلٌ maka kalimat ini memiliki makna yaitu (gunung)... Kenapa..? Karena sudah kita susun huruf huruf tersebut menjadi satu kata جبل yg semula tidak memiliki makna sama sekali yaitu الجيم والباء واللام... Wallohu a'lam..
[7:07 13/12/2015] Ustadz Harits: Bismillahirrohmaanirohiim... Adapun pembahasan berikutnya sebelum kita memasuki perkataan ibnu aajurruum adalah :faidah.. Kenapa almuallif (pengarang kitab juru miyyah) di dalam matannya ketika menyebutkan pembagian kalam beliau mendahulukan penyebutan isim dari pada dua saudara nya yaitu fi'il dan huruf..?... Kenapa beliau tidak membolak balikkan kemudian mengatakan.... وأقسامه ثلاثة :فعل واسم وحرف جاء لمعنى atau حرف جاء لمعنى واسم و فعل....? Jawabannya :لشرفه وعلو منزلته (karena mulia serta tingginya kedudukan isim tersebut ).... Dari sisi bahwasanya ISIM bisa berdiri sendiri(tidak butuh pada fi'il dan huruf) ketika di susun pada sebuah kalimat , seperti :محمدٌ قائمٌ (muhammad berdiri)..maka pada kalimat tersebut tersusun dari dua isim yaitu محمدٌ dan قائمٌ... Contoh lain :محمدٌ رجلٌ كريمٌ(muhammad adalah laki-laki yg dermawan)..., Berbeda dg fiil dan huruf,karena keduanya pasti perlu isim di dalam menyusun sebuah kalimat (alias tidak bisa berdiri sendiri).... Seperti :ذَهَبَ ذَهَبَ maka kalimat ini gak bisa di pahami secara sempurna, begitu juga مِنْ مِنْ..... Gak bisa juga di pahami secara sempurna... Tapi kalau fiil dan huruf tersebut di susun dg isim.. maka ma'nanya akan bisa di pahami secara sempurna, seperti :ذَهَبَ زيدٌ إلى المسجد (zaid pergi ke masjid).... Sekarang ma'na fiil dan huruf bisa di pahami sempurna kenapa..? Karena keduanya tersusun bersama isim.. Oleh karena inilah pengarang jurumiyyah dan juga para ahli nahwu mendahulukan penyebutan isim dari pada fiil dan huruf... YAITU :KARENA ISIM BISA BERDIRI SENDIRI DALAM MEMBIKIN SEBUAH KALIMAT BERBEDA HALNYA DG FIIL DAN HURUF KARENA KEDUANYA PASTI BUTUH ISIM.... Wallohu a'lam...

Comments
0 Comments

0 comments

Post a Comment

Dengan berkomentar maka Anda telah membantu Saya mengingat kembali postingan yang saya publikasikan. Terima Kasih...