02 February 2016

FAKTA ILMIAH TENTANG MSG & SEJARAH SINGKAT MSG

[8:47 26/01/2016] ‪+62 852-5560-0550‬: بسم الله الرحمن الرحيم

FAKTA ILMIAH TENTANG MSG

��SEJARAH SINGKAT MSG

MSG yang kita kenal Mono Sodium Glutamat pertama kali di Jepang pada tahun 1909.

��Perusahaan pertama yang memproduksi secara massal adalah Ajinomoto.

Seiring berjalannya waktu dan kebutuhan masakan dari masyarakat yang terus meningkat, kemudian muncullah merk-merk dagang MSG lainnya.

��MSG berawal dari penelitian Prof. Kikunae Ikeda (1908) yang menemukan bahwa Glutamat sumber rasa gurih (dalam bahasa jepang disebut umami) saat itu berhasil mengisolasi glutamat dari kaldu rumput laut dari jenis Kombu.

�� Setahun kemudian Saburosuke Suzuki mengkomersialkan glutamat yang diisolasi oleh Ikeda.

��KANDUNGAN MSG

MSG tersusun atas 78% Glutamat, 12% Natrium dan 10% air.
��Kandungan glutamat yang tinggi itulah yang menyebabkan rasa gurih dalam segala macam masakan.

��Glutamat itu sendiri termasuk dalam kelompok asam amino non esensial penyusun protein yang terdapat juga dalam bahan makanan lain seperti daging, susu, keju, ASI dan dalam tubuh kita pun mengandung glutamat.

Di dalam tubuh, glutamat dari MSG dan dari bahan lainnyadapat dimetabolime dengan baik oleh tubuh dan digunakan sebagai sumber energi usus halus.

Senyawa ini adalah gabungan dari sodium/natrium (garam), asam amino glutamate dan air.

Penegas cita rasa gurih ini dibuat melalui proses fermentasi tetes tebu oleh bakteri Brevi-bacterium lactofermentum yang menghasilkan asam glutamat. Kemudian, dilakukan penambahan garam sehingga mengkristal.
☝️Itu sebabnya, MSG sering ditemukan dalam bentuk kristal putih.

����MSG DI INDONESIA

Di Indonesia penggunaan MSG terbuat dari tetes tebu dan singkong melalui proses fermentasi.

Jika dirunut dari sejarahnya, pada awalnya MSG diambil dari rumput laut, kemudian diubah menggunakan sumber lain karena mengingat keterbatasan rumput laut apabila dipakai terus menerus akan menyebabkan kerusakan ekosistem laut.

✔️Fakta bahwa MSG aman dikonsumsi dan tidak menimbulkan efek negatif bagi kesehatan sayangnya tidak diketahui oleh banyak masyarakat.

��Hal ini dikemukakan oleh sang Penemu MSG, pada dasarnya MSG diciptakan untuk membantu penyerapan nutrisi makanan secara maksimal oleh tubuh.

��Badan-badan kesehatan dunia saat ini seperti JEFCA (FAO+WHO khusus bahan pangan), Komunitas Kesehatan Eropa, US FDA dan BPOM pun mengamini hal tersebut, karena menyatakan aspek keamanan nya dan memberikan batas asupan harian dalam penggunaan MSG adalah NOT SPECIFIED atau secukupnya.

⚠️ Tidak ada penetapan angka dalam penggunaanya dalam mengkonsumsi MSG.

☝️Di Amerika, pengunaan MSG dimasukan dalam kategori GRAS (Generally Recognized as Safe) sama seperti penggunaan garam, gula dan soda kue dalam pengguaanya.

��Isu-isu negatif yang beredar tidak didasari oleh kajian-kajian ilmiah yang diakui kredibilitasnya.

��Ada beberapa penelitian memvonis MSG sebagai sumber penyakit ternyata menggunakan metode penelitian yang rancu dan tidak relevan dalam pengguaan MSG dalam kehidupan sehari-hari.

��Penemuan terbaru pada tahun 2007, menunjukan bahwa lidah dan lambung memiliki reseptor glutamat. Keberadaan resewptor ini membantu dalam proses pencernaan dalam memperlancar proses pencernaan itu.

✔️Penggunaan MSG dalam makanan pun dapat mengurangi konsumsi garam dapur 20-40% dengan tetap mempertahankan rasa enak dan lezat makanan tersebut.
��Hal ini dapat membantu pengurangan resiko hipertensi dan jantung dengan tetap memberikan rasa yang enak dalam masakan tersebut.

⚠️PENTING DIKETAHUI
KAPAN MSG BERBAHAYA⚠️

Hal yang menyebabkan hal negatif dalam penggunaan MSG karena ada beberapa orang memiliki ALERGI terhadap bahan-bahan tertentu, hal ini sama seperti alergi-alergi beberapa orang terhadap suatu hal tertentu tertentu (alergi seafood, alergi susu, alergi debu, alergi serbuk bunga, alergi bulu kucing-anjing dll).

✔️✔️✔️ Oleh karena itu MSG mendapatkan cap negatif bagi masyarakat, padahal pada dasarnya MSG sangat membantu manusia dalam proses mencerna makanan secar maksimal.

Perkembangan yang lain yang perlu di catat adalah rasa gurih (umami-jepang versi) telah diakui sebagai rasa dasar kelima selain manis, asin, asam dan pahit.

Sumber:
drwido.com/2014/04/27/msg-berbahaya-ternyata-hanya-mitos-fakta-ilmiah-msg-aman/

⚠️TANBIH⚠️
��Saran INKES:
Info MSG akan terus berkembang sesuai bukti-bukti ILMIAH yang akan berkembang pula.
Selalu carilah jawaban ILMIAH terkait kesehatan Antum.

bit.ly/infokesehatankita

��Wa. INKES
[11:51 26/01/2016] ‪+62 812-2015-4340‬: bismillah

ada beberapa info yg tdk dibahas pd postingan abu sufanah dimana diambil dr sisi orang yg jelas pro msg.
sy berusaha adil dan tdk pro atau kontra msg tp memaparkan apa adanya.

1. msg benar dr sari tebu yg difermentasi dengan bakteri. perlu diingat dan diselidiki dr mana dan bagaimana bakteri menghasilkan msg krn pd salah satu prosesnya terdahulu disinyalir menggunakan ekstrak tulang babi sbg makanan bakteri tsb, jg ada indikasi penggunaan enzym babi utk memotong dna bakteri dan menghasilkan msg. jadi isu halal jd perhatian disini.

2. msg tidak berbahaya? perlu dilihat kembali kajian ilmiyah dr beberapa sumber lab resmi thd hewan dengan dosis tertentu menyebabkan perubahan tingkah laku dan kebiasaan bahkan kematian shg lahirlah adi atau acceptance daily intake atau dosis yg dpt diterima tubuh dlm sehari utk msg jk dikonsumsi oleh manusia.
[11:53 26/01/2016] ‪+62 812-2015-4340‬: selain itu ada beberapa penelitian lg yg menyatakan msg menstimulasi pengeluaran air liur dan entah sdh diteliti lg dampak dr pengeluaran air liur yg berlebihan ini.
[11:57 26/01/2016] ‪+62 812-2015-4340‬: tanggapan ana secara pribadi ana menghindari msg sebisa mungkin dlm masakan olahan ana sendiri karena bumbu alami, saripati hewan atau kaldu dengan dilengkapi garam dan gula pun sdh cukup utk gurihnya masakan, jd tdk perlu menggunakan msg yg ana masih ragu kehalalannya walau sdh diklaim halal oleh mui.
msg hanya ana perlukan utk saus spt kecap dan saus lainnya yg sdh dimasukkan msg dlm campurannya.

Comments
0 Comments

0 comments

Post a Comment

Dengan berkomentar maka Anda telah membantu Saya mengingat kembali postingan yang saya publikasikan. Terima Kasih...