21 February 2016

DO'A YANG TERLUPAKAN OLEHKU

[6:54 18/02/2016] ‪+62 821-3399-3000‬: DO'A YANG TERLUPAKAN OLEHKU.

بسم الله الرحمن الرحيم

Allah ta'ala berfirman :

فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَاكُمْ

Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan) yg berhak diibadahi selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal. (Muhammad : 19)

Dalam ayat ini, Allah ta'ala memerintahkan untuk berilmu tentang tauhid "laa ilaha illaAllah" yg merupakan fardhu 'ain bagi setiap insan yg dengannya ia bisa menunaikan hak Allah ta'ala atasnya dengan cara baik dan benar, dan dengannya ia bisa mengenal Allah ta'ala melalui nama2 dan sifat2Nya yg Maha Baik dan Maha Sempurna.

Setelah hal itu Allah ta'ala memerintahkan untuk memohonkan ampunan atas dosa2 mereka serta dosa2 mukminin dan mukminat. Hal ini mengisyaratkan bahwa Istighfar memiliki kedudukan yg penting dalam kehidupan seorang mukmin. Karena tidaklah Allah ta'ala menyebutkan sesuatu secara khusus setelah penyebutan Laa ilaha illaAllah, kecuali hal itu sesuatu yg mesti ntuk diperhatikan.

Istighfar (memohon ampunan pada Allah) merupakan salah saru amalan utama orang mukmin yg mesti selalu ada dalam setiap kehidupannya, karena tidak seorangpun anak cucu adam yg bisa selamat dari tipu daya syetan selama kehidupannya di dunia ini. Yang mereka memang ditakdirkan selalu salah dan berdosa.

Oleh karena itu, Allah ta'ala mensifati hamba2-Nya yang sholeh dalam firman-Nya :

كَانُوا قَلِيلًا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ

"Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah)." [Adz-Dzaariyaat : 17-18]

Bahkan Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam sendiri sebagai manusia yg terjaga dari kesalahan dan dosa, dan telah diampuni dosa beliau yg lalu maupun yg akan datang, tetap memohon ampunan kepada Allah setiap harinya

إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينًا .لِيَغْفِرَ لَكَ اللَّهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ وَيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكَ وَيَهْدِيَكَ صِرَاطًا مُسْتَقِيمًا

Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata , supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan ni’mat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus, (Al Fath : 1-2)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَاللَّهِ إِنِّى لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِى الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً

“Demi Allah. Sungguh aku selalu beristighfar dan bertaubat kepada Allah dalam sehari lebih dari 70 kali.” (HR. Bukhari)

Dalam riwayat lainnya :

يَا أَيُّهَا النَّاسُ تُوبُوا إِلَى اللَّهِ فَإِنِّى أَتُوبُ فِى الْيَوْمِ إِلَيْهِ مِائَةَ مَرَّةٍ

“Wahai sekalian manusia. Taubatlah (beristigfar) kepada Allah karena aku selalu bertaubat kepada-Nya dalam sehari sebanyak 100 kali.” (HR. Muslim)

Apalagi selain dari Rasul, maka lebih pantas lagi ntuk mohon ampunan Allah ta'ala lebih banyak lagi setiap harinya. Kita masih dipenuhi oleh kejahilan dan Allah Maha Mengetahui setiap kesalahan hamba2-Nya, yg tidak luput satupun dari pengetahuan-Nya. Sungguh, Rahmat-Nya lebih luas dengan membukakan pintu maghfiroh ntuk hamba2-Nya yang memohon ampunan-Nya.

Bahkan Allah ta'ala telah memerintahkan kita agar bersegera dan berlomba-lomba ntuk mendapatkan ampunan-Nya dalam firman-Nya :

سَابِقُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا كَعَرْضِ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ أُعِدَّتْ لِلَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ

Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan Rabbmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. (Al-Hadid: 21)

Dan bersamaan dengan itu, Allah juga memerintahkan untuk "memohon ampunan bagi dosa2 mukminin dan mukminat" karena mereka adalah saudara kita, yg dipersaudarakan oleh Allah dalam keimanan laa ilaha illaallah. Sungguh suatu hikmah yg agung dari setiap perintah-Nya.

Dimana seorang yg berdo'a memohon ampunan untuk saudaranya yg mukmin atau mukminat, merupakan sebab terbesar Allah akan mengabulkan do'anya tersebut bahkan juga do'a permohonan ampunan ntuk dirinya sendiri, juga akan diijabah Allah ta'ala.

Karena sesungguhnya Allah telah mengutus malaikat-Nya yg khusus bertugas untuk meng’amin’kan setiap doa seorang muslim untuk saudaranya dan sebagai balasannya malaikat itupun diperintahkan oleh Allah untuk mendoakan orang yang berdoa tersebut. Do'anya malaikat mustajabah, maka kita bisa menyatakan bahwa mendoakan sesama muslim tanpa sepengetahuannya termasuk dari doa-doa mustajabah. Karenanya jika dia mendoakan untuk saudaranya (dan doa yang sama akan kembali kepadanya) maka potensi dikabulkannya akan lebih besar dibandingkan dia mendoakan untuk dirinya sendiri. Rasulullah shalallahu 'alaihi wasdalam telah bersabda ttg ini :

مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يَدْعُو لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ إِلَّا قَالَ الْمَلَكُ وَلَكَ بِمِثْلٍ

"Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama.” (HR. Muslim no. 4912 dari Abu Darda radhiyallahu 'anhu)

Dan Allah ta'ala menyebutkan sifatnya pengikut Rasul dalam firman-Nya :

وَالَّذِينَ جَاؤُوا مِن بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالإِيمَانِ وَلا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِينَ آمَنُو

“Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: “Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman.” (Al-Hasyr: 10)

Bahkan mendo'akan ampunan bagi orang2 mukmin merupakan sunnahnya para nabi dan rasul terdahulu, yg Allah telah kabarkan tentang do'a mereka itu, diantaranya dalam firman Allah ttg do'anya nabi Ibrahim :

رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ

“Wahai Rabb kami, beri ampunilah aku dan kedua ibu bapaku dan semua orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).” (Ibrahim: 41)

Do'anya nabi Nuh :

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَن دَخَلَ بَيْتِيَ مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ

“Wahai Rabbku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke dalam rumahku dalam keadaan beriman, dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan.” (Nuh: 28)

Begitu pentingnya dan besarnya hikmah hubungan antara keimanan dengan mendo'akan ampunan untuk dosa2 kaum mukminin dan mukminat, hingga Rasulullah sampai menafikkan kesempurnaan keimanan seseorang yg lalai dlm perkara ini.

لا يؤمن أحدكم حتى يحب لأخيه ما يحب لنفسه ‏.

“Tidak beriman salah seorang di antara kalian sampai dia mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya sendiri.” (HR. Al-Bukhari, kitabul iman no 13)

Tidak bisa disangkal bahwa mendapatkan ampunan Allah ta'ala dari semua dosa merupakan hal yg dicintai dan didambakan oleh setiap muslim yg berakal.

والله تعالى بالصواب

------------------------

9 Jumadil awwal 1437 H.
Ma'had Al-Utsmaniy, Purworejo.
[7:35 18/02/2016] Ustadz Irham: Ahsanta. Baarokallohufiik.
Tapi akhirnya diperbaiki:
والله تعالى أعلم بالصواب

Comments
0 Comments

0 comments

Post a Comment

Dengan berkomentar maka Anda telah membantu Saya mengingat kembali postingan yang saya publikasikan. Terima Kasih...