21 October 2015

Hukum perayaan tahun baru hijriyah

�� PERINGATAN TAHUN BARU HIJRIYYAH ADALAH BID'AH ��

�� Al Imam Ibnu ‘Utsaimin rohimahulloh berkata:
“Bukan termasuk dari sunnah untuk engkau membikin perayaan masuknya tahun baru atau kita membiasakan diri mengucapkan tahniah (ucapan selamat) memasuki tahun baru.”
[��sumber: “Adh Dhiyaul Lami’”/hal. 702/ kiriman dari saudara kita Syaikh Abdul Karim Al Hajuriy hafizhohulloh).

�� Fadhilatusy Syaikh Sholih Al Fauzan hafizhohulloh ditanya:
“Di akhir tahun Hijriyyah, di handphone-handphone dikirimkan surat-surat meminta kami beristighfar (memohon ampunan) di akhir tahun. Maka apakah hal ini ada dalilnya? Dan itu dinamakan sebagai “gerakan orang-orang yang minta ampunan” ?”

Maka beliau hafizhohulloh menjawab:
“Pembatasan akhir tahun untuk memohon ampunan, atau meminta ampunan di akhir tahun, ini tidak ada dalilnya. Maka amalan tadi adalah bid’ah. Yang sedang dilariskan di dalam handphone-handphone di akhir tahun sebagai “gerakan orang-orang yang minta ampunan” ini adalah bid’ah.
Orang-orang yang mengajak kepadanya adalah para penyeru kepada kebid’ahan. Maka wajib untuk menghindar dari mereka.”

Beliau hafizhohulloh juga ditanya:
“Apakah ada doa untuk tahun baru?”

Beliau hafizhohulloh menjawab:
“Tidak ada doa dan tidak ada amalan khusus untuk tahun baru. Ini semua bagian dari perkara-perkara yang dibuat-buat.”

[��sumber: faidah ini kiriman dari saudara kita Zuhair Ahmad Sa’id hafizhohulloh dalam majmu’ah “Fatawa Syaikhina Al Fauzan”].

������ �� ������

�� faedah ini ana ambil dari ustadzuna Abu Fayruz 'Abdurrohman Al Qudsy Al Jaawy hafidzohullooh di posting [22:11 12/10/2015] di majmuah "ghurbatus sunnah"

Comments
0 Comments

0 comments

Post a Comment

Dengan berkomentar maka Anda telah membantu Saya mengingat kembali postingan yang saya publikasikan. Terima Kasih...