11 January 2016

Setelah kita selesai membahas pembagian i'roob secara terperinci sesuai dg apa yg di sebutkan oleh ibnu aajurruum - rohimahulloh - Maka kita ingin menyebutkan sebuah faedah yaitu :

[17:15 09/01/2016] Ustadz Harits: Bismillah.... Setelah kita selesai membahas pembagian i'roob secara terperinci sesuai dg apa yg di sebutkan oleh ibnu aajurruum - rohimahulloh -
Maka kita ingin menyebutkan sebuah faedah yaitu :
���� apa perbedaan antara I'ROOB dg MU'ROB ..❓
Jawabannya adalah :
✔kalau I'ROOB itu kembali kepada harokatnya, bukan kepada kalimatnya, seperti:���� lafadz (زيدٌ) pada contoh berikut ini :جاء زيدٌ - رأيتُ زيدًا - مررْتُ بزيدٍ,
���� maka harokat yg berada di atas huruf الدال tersebut (baik dhommah /fathah /pun kasroh) Disebut dg ����HAROKAT I'ROOB bukan HAROKAT MU'ROB ...
✔Sedangkan kalau MU'ROB itu kembali kepada lafadz /kata itu sendiri, seperti :رَجُلٌ - مُحَمَّد ٌ - قلَمٌ... ����Maka tiga kata/lafadz tersebut yaitu رجلٌ - محمد - قلم Disebut dg:
�� ISIM MU'ROB bukan ISIM I'ROOB.....
❌ jadi keliru kalau ada yg ngomong /tanya... Contohnya : lafadz ZAIDUN itu isim I'roob atau bukan ya..?
✔Tapi yg benar pertanyaannya adalah : ����lafadz ZAIDUN itu isim mu'rob atau bukan ya..?...
��Jadi ungkapan Mu'rob itu untuk lafadz /kalimat itu sendiri, seperti : محمدٌ - كتابٌ - قلمٌ
�� Adapun ungkapan I'roob untuk HAROKAT /perubahan itu sendiri, ����Seperti : FATHAH(... َ....) , DHOMMAH(.... ُ...) , DAN KASROH (... ِ....)... ��Kesimpulan :
����1.harokatnya dinamakan dg harokat i'roob (dhommah - fathah - kasroh)
����2.perubahan keadaan akhir kata di namakan dg i'roob /al i'roob.
����3.sebuah kata /lafadz yg mengalami perubahan tersebut baik isim /fiil di namakan dg mu'rob... Wallohu a'lam
[7:17 11/01/2016] Ustadz Harits: Bismillah...
��Pembahasan berikutnya adalah berkaitan masalah i'roob taqdiiry (perubahan yg tidak tampak) yg terjadi pada fiil, pembahasan ini seharusnya di sebutkan setelah penyebutan i'roob taqdiiriy yang terjadi pada isim.... Tapi karena terlewatkan maka sekarang kita akan menyebutkan sebagai penyempurna untuk yg sebelumnya.
��Jadi i'roob taqdiiry (perubahan yang tidak tampak) yg terjadi pada fiil itu di sebabkan karena dua perkara :
����1(.للتَّعَذُّرُ).
(karena tidak menerima harokat) hal ini terjadi
���� pada setiap fiil mudhoori' yang di akhiri dg huruf 'illah (ALIF).
��kemudian fiil mudhoori' tersebut tidak tampak harokatnya pada dua keadaan saja ,ketika MARFUU' dan ketika MANSHUUB.
��contohnya untuk yg marfuu':
���� يَسْعَى(dia berusaha) يَرْضَى (dia ridho)
����Maka kita katakan pada kedua fiil tersebut : FIIL MUDHOORI' YANG MARFUU' karena tidak kemasukan padanya pennashob tidak pula penjazm dan tanda rofa'nya adalah ���� DHOMMAH MUQODDAROH di atas alif....
�� Dan faktor yang menghalangi untuk tidak di tampakkan harokatnya adalah ATTA'ADDZUR.
��Contohnya untuk yg manshuub :
���� لَنْ يرضى (dia tidak ridho) لَنْ يسعى(dia tidak berusaha)
���� maka kita katakan pada kedua fiil tersebut : FIIL MUDHOORI' YANG MANSHUUB Karena kemasukan penashob yaitu (لَنْ) dan tanda nashobnya adalah ���� FATHAH MUQODDAROH di atas alif.. ��Dan faktor yg menghalangi untuk tidak di tampakkan adalah ATTA'ADDZUR.
���� 2(.للثِّقَلُ).
���� (karena berat untuk mengucapkan harokat) hal ini terjadi ���� pada setiap fiil mudhoori' yg di akhiri oleh huruf 'illah (YAA)
��kemudian fiil tersebut tidak di tampakkan harokatnya pada satu keadaan saja yaitu ketika MARFUU' adapun ketika MANSHUUB maka harokat fathahnya tampak karena:
"ringan untuk mengucapkan nya".
Contoh  untk yg marfuu':
����:يَرْمِيْ  (dia melempar)  يَزْنِيْ (dia berzina)
���� maka kedua fiil pada dua contoh tersebut adalah FIIL MUDHOORI' YANG MARFUU' karena tidak kemasukan penashob tidak pula penjazm, kemudian tanda rofa'nya adalah: ��DHOMMAH MUQODDAROH (yg tidak di tampakkan) di atas YAA.
��Dan faktor yg menghalangi untk di tampakkan harokatnya adalah ASSTIQOL.
Contoh untuk yang manshuub ���� :لنْ يرميَ (dia tidak melempar) لنْ يزنيَ (dia tidak berzina),
���� maka  kedua fiil pada dua contoh tersebut adalah: FIIL MUDHOORI' MANSHUUB karena kemasukan padanya alat penashob yaitu (لنْ) dan tanda nashobnya adalah: ��FATHAH DHOOHIROH .. Kenapa di tampakkan harokat fathahnya..? Jawabnya :����(لِخِفَّتِهَا) karena ringan untuk mengucapkan nya.... Wallohu a'lam.
[7:40 11/01/2016] Ustadz Harits: ✔Sedikit tambahan :
Pembagian yg kedua ini yg tidak tampak harokatnya karena TSIQOL juga terjadi ����pada fiil mudhoori' yang mu'tal wawu (fiil mudhoori' yang di akhiri dg huruf 'illah wawu).
��fiil tersebut tidak tampak harokat i'roobnya ketika dalam keadaan marfuu' aja, seperti :يدْعُو (dia berdoa) يَرْجُوْ (dia berharap).
���� maka kedua fiil tersebut adalah fiil mudhoori' yang marfuu' karena tidak kemasukan penashob tidak pula penjazm dan tanda rofa'nya adalah: ����DHOMMAH MUQODDAROH diatas wawu.
��dan faktor yg menghalangi untk di tampakkan harokat dhommah tersebut adalah "ATSIQOL"....
��adapun ketika dalam keadaan manshuub, maka harokat fathah nya tampak karena :ringan untuk mengucapkan harokat tersebut, contohnya :
���� لَنْ يدعوَ - لن يرجوَ.
��Jika kita perhatikan pada kedua fiil tersebut maka kita dapati  harokat fathah yg berada diatas wawu tampak dan jelas... Kenapa? (لِخِفَّتِهَا) (karena ringan untuk mengucapkan harokat fathah tersebut).. Wallohu a'lam.

Comments
0 Comments

0 comments

Post a Comment

Dengan berkomentar maka Anda telah membantu Saya mengingat kembali postingan yang saya publikasikan. Terima Kasih...