01 January 2016

Pembahasan berikutnya adalah berkaitan masalah tanda fi'il yg kedua

[9:06 20/12/2015] Ustadz Harits: Bismillahirrohmaanirrohiim..... Pembahasan berikutnya adalah berkaitan masalah tanda fi'il yg kedua yaitu :(السين) maknanya adalah التَّنْفِيْسُ (menunjukkan waktu yg akan datang, tapi dalam waktu dekat) Dan tanda ini tidak masuk kecuali pada fi'il mudhoori' saja, tidak masuk pada fiil madhi tidak pula pada fi'il amr.... Contohnya :سَأَذْهَبُ (aku akan pergi) maknanya adalah "pergi" tersebut akan terjadi di waktu yg akan datang dalam jarak dekat dg waktu pembicaraan .... Dan SIIN tersebut adalah huruf mabni 'alalfathi (huruf yg senantiasa di fathah terus) tidak punya kedudukan dalam i'rob....., Sehingga kita ketahui bahwa lafadz (أَذْهَبُ) pada contoh tersebut adalah fi'il mudhoori' dg tanda masuknya huruf SIIN padanya...
TANBIIH (peringatan).... Ketahuilah bahwasanya SIIN yg tidak bisa masuk kecuali pada fi'il mudhoori'.. Adalah SIIN yg memiliki makna TANGFIIS (yaitu  menunjukkan waktu yg akan datang dalam jarak dekat), adapun kalau huruf SIIN secara umum dia bisa masuk pada fi'il maadhi, contohnya :سَقَطَ ).... Bahkan juga bisa masuk pada fi'il amr, contohnya :سِرْ (berjalanlah).... Wallohu a'lam.
[16:44 20/12/2015] Ustadz Harits: Bismillahirrohmaanirrohiim.... Pembahasan berikutnya adalah mengenai tanda fi'il yg ketiga yaitu (سوف)..tanda ini tidak masuk kecuali pada fi'il mudhoori' saja seperti SIIN... SAUFA Maknanya adalah التَّسْوِيْفُ (yaitu menunjukkan waktu yg akan datang, tapi dalam waktu yg jauh)..yg sering di artikan dg (kelak) .. Kemudian SAUFA tersebut adalah huruf mabni 'alalfathi (huruf yang senantiasa di fathah terus) Dan dia tidak punya kedudukan dalam i'rob... Contohnya :سوف يَذْهبُ زيدٌ (kelak zaid akan pergi) maknanya adalah perginya zaid terjadi di waktu yang akan datang, tapi jauh dari waktu pembicaraan.... Berbeda dg SIIN karena dia menunjukkan waktu yg akan datang, tapi dalam waktu yg dekat... Maka kapanpun kalian menjumpai sebuah kata /fi'il di dahului oleh SAUFA maka pastikan itu adalah fi'il mudhoori'.... Wallohu a'lam.
FAEDAH : ketahuilah bahwasanya antara SIIN dan SAUFA ada sisi persamaan dan ada juga sisi perbedaan..! Sisi persamaan nya adalah :1. Sama sama tidak masuk kecuali pada fi'il mudhoori' 2.sama sama menunjukkan waktu yg akan datang.... Kemudian sisi perbedaan nya adalah : kalau SIIN menunjukkan waktu yg akan datang, tapi dalam waktu yg dekat... Kemudian SAUFA menunjukkan waktu yg akan datang, tapi dalam waktu yg jauh... KEMUDIAN ketahuilah bahwasanya SIIN dan SAUFA lah yang mengubah makna fi'il mudhoori' yg semula menunjukkan salah satu di antara dua makna (sedang /akan), kemudian setelah kemasukan dua huruf (SIIN /SAUFA) maka menjadilah makna fi'il mudhoori' tersebut berubah menjadi satu makna yaitu (menunjukkan waktu yg akan datang).... Wallohu a'lam bi showaab..
[6:50 23/12/2015] Ustadz Harits: Bismillahirrohmaanirrohiim... Kita lanjutkan pembahasan berikutnya yaitu mengenai tanda fi'il yg ke empat yaitu : (تاءُ التأنيثِ الساكنةُ ) yaitu :TAA SUKUN yg menunjukkan muannats (PR)... Yg mana TAA tersebut adalah huruf mabniy 'ala sukun (senantiasa terus menerus berharokat sukun) dan tidak memiliki kedudukan dalam i' roob, Kemudian TAA tersebut hanya masuk pada fiil MAADHI saja, yang fungsinya untuk menunjukkan bahwa fiil tersebut adalah muannats.. Contohnya :جاءتْ هندٌ (hindun telah datang)... Maka lafadz جاءتْ pada contoh tersebut adalah fi'il maadhi.... Dari mana kita tau...? Jawabannya :dari TAA sukun yg masuk padanya....
Faaidah : kenapa ALMUALLIF (ibnu aajurruum) mengikat TAA yg menunjukkan muannats tersebut dg SUKUN... yaitu ucapan nya (تاء التأنيث الساكنة)....؟، kenapa tidak mencukupkan dg ucapan تاءُ التأْنيث (TAA yg menunjukkan muannats) begitu saja.. ? Jawabannya : karena untuk mengeluarkan (تَاءُ التَأْنِيْثِ المُتَحَرِّكَةُ) TAA MUANNATS YG BERHAROKAT... Kenapa demikian..? Karena TAA muannats yg berharokat tersebut bukan tanda fiil, tapi tanda untuk isim yang muannats (pr).. Seperti :هذه شَجَرَةٌ(pohon).. Maka lafadz شجرة pada contoh tersebut adalah isim muannats, karena di akhiri dg TAA MUANNATS YG BERHAROKAT (TAA MARBUUTHOH).... Sehingga dg penjelasan ini kita ketahui bahwa TAA MUANNATS yg di jadikan tanda untuk fiil adalah TAA MUANNATS yg SUKUN (تْ) Bukan TAA MUANNATS yg mutaharrikah (berharokat)(.... ةًٌٍ...).... Wallohu a'lam.
[7:01 23/12/2015] Ustadz Harits: Bismillah.... Pembahasan berikutnya mengenai kesimpulan tanda tanda fiil... Bahwasanya tanda-tanda fiil terbagi menjadi tiga :1.tanda yg bisa masuk pada fiil mudhoori' sekaligus fiil maadhi, yaitu : (قَدْ)..... Yg kedua : 2.tanda yg tidak masuk kecuali pada fiil mudhoori' saja , yaitu :(السين sama سوف).. Yg ketiga :3.tanda yg tidak masuk kecuali pada fiil maadhi saja, yaitu :(تاء التأنيث الساكنة).... Oleh karena itu kapanpun kita jumpai sebuah kata di masuki oleh salah satu 4 tanda ini maka pastikan itu adalah fi'il... Wallohu a'lam.

Comments
0 Comments

0 comments

Post a Comment

Dengan berkomentar maka Anda telah membantu Saya mengingat kembali postingan yang saya publikasikan. Terima Kasih...