01 January 2016

Pembahasan berikutnya adalah mengenai tanda tanda huruf...

[9:54 24/12/2015] Ustadz Harits: Bismillahirrohmaanirrohiim.... Pembahasan berikutnya adalah mengenai tanda tanda huruf.... Setelah muallif (ibnu aajurruum) menyebutkan tanda-tanda isim serta tanda- tanda fiil kemudian beliau memulai menyebutkan tanda huruf dg ucapan nya :والحرف مالايَصلحُ معه دليلُ الاسمِ ولا دليلُ الفعلِ (dan huruf itu adalah suatu kata yg tidak layak bersamanya tanda isim tidak pula tanda fiil)... Maknanya adalah :suatu kata tersebut tidak menerima tanda tanda fiil tidak pula tanda tanda isim, sehingga sebagian ahli nahwu mengatakan bahwa tanda HURUF adalah 'ADAMIYYAH (ٌعَدَمِيَّة) tidak menerima semua tanda.... Tidak tanda isim tidak pula tanda fiil... Contohnya :(مِنْ) tidak boleh kita katakan (المِنْ).... /... (مِنٌ)... Kenapa....? Karena  (مِنْ)tersebut adalah huruf tidak menerima TANWIIN tidak pula AL karena keduanya adalah termasuk tanda tanda isim.... Atau juga contoh lain :(على) tidak boleh kita katakan (قَدْ على) atau (سوف على).... Kenapa...? Karena (على) adalah huruf, sehingga tidak menerima (قَدْ) dan (سوف) yg mana keduanya tersebut adalah termasuk tanda fiil..... Sehingga kita ketahui setelah penjelasan tersebut bahwa tanda HURUF adalah "TIDAK MENERIMA TANDA TANDA ISIM TIDAK PULA TANDA TANDA FIIL.... wallohu a'lam.
[10:09 24/12/2015] Ustadz Harits: Bismillah... Selanjutnya ketahuilah....! bahwa HURUF itu di permisalkan seperti huruf (الحاء) (ح)... Yg mana huruf (ح) tersebut di ketahui dg "tidak menerimanya NUQTHOH (titik) "... Tidak menerima titik di atas seperti KHOO (خ) tidak pula titik di bawah seperti JIIM (ج).. Maka tidak menerima titik di atas tidak pula titik di bawah, itulah tanda dari pada huruf (ح)..... Begitu juga" tidak menerima tanda tanda isim tidak pula tanda tanda fiil, maka itu adalah tanda untuk HURUF.... Dan semua huruf adalah mabny (tidak berubah /tetap dalam satu keadaan) sekaligus tidak memiliki kedudukan dalam i'roob... Wallohu a'lam.
[16:16 24/12/2015] Ustadz Harits: Assalamualaikum.... Afwan ya ikhwah pada pembahasan huruf jar yg kedelapan yaitu huruf الكاف ana menyebutkan contoh :زيدٌ كالأسدِ kemudian ana sebutkan "maka lafadz زيدٌ pada contoh tersebut adalah isim karena kemasukan huruf jar".... AFWAN ana kurang teliti... Yg benar adalah " maka lafadz الأسد pada contoh tersebut adalah isim karena kemasukan huruf jar padanya yaitu الكاف.... "jazaakumullohu khoiron wa buurika fiikum.
[8:04 26/12/2015] Ustadz Harits: Bismillahirrohmaanirrohiim.... FAEDAH : Kemudian huruf terbagi menjadi tiga :1.huruf yg tidak masuk kecuali pada isim saja, seperti semua huruf jar.... Contoh nya :(على) skarang lafadz على tersebut tidak bisa masuk pada fiil, seperti :على ذهب.. Tidak bisa juga masuk pada huruf, seperti :على مِنْ namun hanya bisa masuk pada isim aja, seperti :القلم على المكتبِ (pena itu di atas meja), sekarang huruf على masuk pada isim yaitu: المكتبِ. Yg kedua :2.huruf yg tidak masuk kecuali pada fiil (mudhoori') saja, seperti (لَمْ) maka huruf LAM tersebut tidak boleh masuk pada isim, seperti :لَمْ زيدٌ atau tidak boleh juga masuk pada huruf, seperti :لَمْ في..... Namun hanya masuk pada fiil mudhoori' saja. Seperti :لَمْ يذْهبْ محمدٌ, maka LAM pada contoh tersebut masuk pada fiil yaitu يَذْهبْ.. Yg ketiga :3.huruf yg bisa masuk pada fiil dan juga masuk pada isim, seperti هَلْ (huruf yg di pakai untuk bertanya) maka huruf HAL tersebut bisa masuk pada fiil, seperti:هَلْ قام محمدٌ (apakah muhammad berdiri) sekarang HAL pada contoh tersebut masuk pada fiil yaitu قامَ... Dan HAL tersebut bisa masuk juga pada isim, seperti :هَلْ زيدٌ قائمٌ..؟ (apakah zaid berdiri..?).... Sekarang HAL pada contoh tersebut masuk pada isim yaitu :زيدٌ... Wallohu a'lam.

Comments
0 Comments

0 comments

Post a Comment

Dengan berkomentar maka Anda telah membantu Saya mengingat kembali postingan yang saya publikasikan. Terima Kasih...