07 March 2016

Untaian Nasehat Berharga Dari Syaikhunâ Yahyâ bin Alî Al-Hajûrî -Hafidzohullôh- untuk ikhwah Indonesia

[21:44 06/03/2016] ‪+62 882-6169-5337‬: �� Untaian Nasehat Berharga
Dari Syaikhunâ Yahyâ bin Alî Al-Hajûrî -Hafidzohullôh- untuk ikhwah Indonesia
➖➖➖➖➖➖➖

�� الحَمدُ للهِ والصَّلاةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ، وَعَلَى آلِه وَمَنْ اتَّبعَ هُدَاهُ،  أَمَّا بَعْدُ:

"Segala puji bagi Allôh dan Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada Rosulullôh, dan kepada segenap keluarganya dan siapa saja yang mengikuti petunjuknya, adapun setelah itu;

��طَلَبَ أَخُونَا إِندُونِسِي زَائر وَفَّقهُ اللَّهُ نَصِيحَةً لَهُ وَلِمَن يَلِيهِ وَمَنْ يَسمَعُ:

�� وَالَّذي نَتَوَاصَى بِهِ ِتَقْوَى اللَّهَ، فَقَدْ وصَّىاللَّهُ بِذَلِكَ.

�� Telah meminta saudara kita Peziarah dari Indonesia -semoga Allôh memberikan taufiq kepadanya- sebuah nasehat untuk dia dan selainnya, begitu juga bagi para pendengar:

�� Yang kita berwasiat dengannya adalah ketaqwaan kepada Allôh, yang telah Allôh wasiatkan pada hal tersebut.

و عَلَى ِإِخْوَانِنا السَّامِعِينَ وفقهم اللَّهُ الجَمِيع أَنْ يَعْتَنُوا بالفِقْهِ فِي الدِّينِ، فَإِنَّمَا مَنْ أَرَاد اللهُ بِهِ خَيْرًا فَقَّهَهُ فِي الدِّينِ.

�� Dan hendaknya untuk para saudara-saudara kita pendengar -semoga Allôh memberikan taufiq kepada semuanya- untuk memerhatikan tafaqquh (pendalaman ilmu) agama, karena sesungguhnya siapa yang Allôh inginkan padanya kebaikan, maka akan difahamkan padanya (ilmu) agama.

�� وَالفِقْهُ فِي الدِّينِ يَحْتَاجُ إِلَى صَبرٍ عَلَى ذَلِكَ،  وَإٍلَى يَقِيْنٍ وَ إِيمَانٍ وَثِقَةٍ بِاللَّهِ. 

�� وَإِذَا تَوَفَّرَ العَبد اليَقِين والإِيمَان بِاللَّهِ والثِّقَة بِاللَّهِ،  والصَّبْرُ عَلَى تَحْصِيلِهِ وَأَدَائِهِ مَكَّنَهُ اللَّهُ العَبدَ مِنَ العلمِ مَا قَدْ هَيَّئَهُ وَمَا أَرَادَهُ، لِقَولِهِ تَعَالَى:
(وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا ۖ وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يُوقِنُونَ)

�� "Bertafaqquh dalam agama dibutuhkan padanya kesabaran untuk hal tersebut, keyakinan, Iman dan percaya sepenuhnya kepada Allôh.

�� Maka apabila terkumpul pada seorang hamba keyakinan, Iman dan percaya sepenuhnya kepada Allôh, serta bersabar dalam mendapatkan serta menyampaikannya, maka Allôh akan mapankan seorang hamba dari (perkara) ilmu yang telah dipersiapkan dan diinginkan, sebagaimana firman Allôh ta'ála:

(وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا ۖ وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يُوقِنُونَ)

"Dan kami jadikan dari mereka (para) pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka bersabar, dan mereka adalah orang-orang yang meyakini ayat-ayat kami." [QS.As-Sajdah:24]

�� وَالفِقْهُ فِي الدِّينِ يَحْتَاجُ إِلَى النِّهْمَةِ فِيْهِ،  وَاجْتِهَادٌ فِي تَحْصِيلِهِ، لِلحَدِيْثِ: (مَنهُومَانِ لاَ يَشْبَعَانِ، مَنهُومٌ فِي الدُّنْيَا، وَمَنْهومٌ فِي العلمِ لاَ يَشْبَع)

�� Bertafaqquh dalam agama dibutuhkan padanya semangat gairah padanya dan bersungguh-sungguh dalam mendapatkannya, sebagaimana hadits;
"Dua (perkara) semangat gairah yang tidaklah pernah puas, semangat gairah dalam (perkara) Dunia tidaklah pernah puas, dan semangat gairah dalam (perkara) ilmu tidaklah pernah puas."

�� وَالفِقْهُ فِي الدِّينِ يَحْتَاجُ إِلَى ثَباتٍ وَعَمَلٍ،  لِقَولِ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: (والقُرْآنُ حُجّةٌ لَكَ أَو عَلَيْكَ)

فإذا َلَمْ يَعْمَلْ صَارَ حُجّةٌ عَلَيْهِ وَضَرَّهُ فَلَمْ يَنْفَعْهُ، لِقَولِهِ تَعَالَى:
(مَثَلُ الَّذِينَ حُمِّلُوا التَّوْرَاةَ ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوهَا كَمَثَلِ الْحِمَارِ يَحْمِلُ أَسْفَارًا ۚ بِئْسَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِ اللَّهِ ۚ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ)

�� Bertafaqquh dalam agama dibutuhkan padanya kekokohan dan pengamalan, sebagaimana sabda Nabi shollallôhu alaihi wa sallam: "Dan Al-Qur'an adalah hujjah untukmu atau bagimu."

�� Barangsiapa yang tidak mengamalkan ilmunya, maka (hal tersebut) akan menjadi hujjah baginya serta memudhorotkan dan tidaklah memberikan manfaat kepadanya."

Sebagaimana firman Allôh ta'ála:

(مَثَلُ الَّذِينَ حُمِّلُوا التَّوْرَاةَ ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوهَا كَمَثَلِ الْحِمَارِ يَحْمِلُ أَسْفَارًا ۚ بِئْسَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِ اللَّهِ ۚ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ)

"Permisalan orang-orang yang diberi tugas membawa Taurot, kemudian mereka tidak membawanya (tidak mengamalkannya), adalah seperti Keledai yang memberatkan membawa kitab-kitab yang tebal. Sangat buruk perumpaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allôh, Dan Allôh tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang dzolim." [QS. Al-Jum'ah:5]

�� وَالفِقْهُ فِي الدِّينِ يَحْتَاجُ إِلَى إِقَامةِ ذَلِكَ الفِقهِ،  والعِنَايَةِ بِهِ عَلَى أَهلِهِ وَذَوِيهِ، كَمَا جَاءَ عَنِ ابّنِ سِيْرِينَ: "إِنَّ هَذَا العِلمَ دِينٌ،  فانْظٌرُوا عَمَّنْ تَأخُذُونَ دِينَكُمْ"

��وَيُقَامُ ذَلِكَ عَلَى أَهلِهِ حَتَّى يَكُون فِقْهًا فِي الدِّينِ عَلَى مَا أَرَاد اللَّهُ سُبْحَانَهُ وَتَعالَى،  عَلَى كِتَابِ اللَّهِ وَسُنَّةِ رَسُولِهِ،  وَعَلَى فَهمِ السَّلَفِ، لِقَولِهِ تَعَالَى:
(وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ)

وَلِقَولِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: (فَعَلَيكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنّةَ الخُلَفاء الرَّاشِدِينَ المهديين، عَضُّوا عَلَيْها بالنَّواجِذِ)

وَقَالَ: (وَمَنْ يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَىٰ وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّىٰ وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ ۖ وَسَاءَتْ مَصِيرًا)

￿�� Bertafaqquh dalam agama dibutuhkan padanya pelaksanaan tafaqquh tersebut. Serta memerhatikan perkara tersebut sesuai ahlinya dan orang yang benar. Sebagaimana datang (atsar -ed) dari Ibnu Sirîn rohimahullôh: "Sesungguhnya ilmu ini adalah agama, maka lihatlah kepada siapa engkau mengambil agama kalian."

￿�� Maka (hendaknya) dilaksanakan hal tersebut kepada ahlinya agar ia Bertafaqquh dalam agama sebagaimana apa yang Allôh subhanahu wa ta’ala inginkan, sesuai dengan Kitabullôh serra Sunnah Rosulullôh dan di atas pemahaman salaf, sebagaimana firman Allôh subhanahu ta'ála:

(وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ)

"Dan orang-orang yang terdahulu lagi pertama-tama (masuk Islam) diantara orang-orang Muhajirin dan Anshor dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allôh ridho kepada mereka dan mereka pun ridho kepada Allôh. Allôh menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung." [QS. At-Taubah:100]

Dan sebagaimana sabda Nabi shollallôhu alaihi wa sallam: "Tetapilah sunnahku dan sunnahnya Khulafa Rosyidin al-Mahdiyyin, gigitlah dengan gigi-gigi geraham .."

Dan firman Allôh subhanahu ta'ála:

وَقَالَ: (وَمَنْ يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَىٰ وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّىٰ وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ ۖ وَسَاءَتْ مَصِيرًا)

"Dan barangsiapa menentang Rosul setelah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mu'min, Kami biarkan dia dalam kesesatan yang telah dilakukannya itu dan akan kami masukkan dia ke dalam neraka Jahanam, dan itu seburuk-buruknya tempat kembali." [QS. An-Nisa:115]

￿وَعَلَى إِخْوَانِنا مُلاَزَمَة مَا هُوَ مِنْ أَهَمِيّةِ العِلمِ والدَّعوَةِ وَسَائر شُؤُونِ المسلمين، وَهِيَ جَمعُ كَلِمَتِهمْ وَمَزيد أُلفَتِهمْ،  وَكَذَلك الحِرْصُ عَلَى أُُخُوَّتِهم وَتَزَاوُرِهِم وَ تناصحَِهِم، وتَوَاصِيهِم بالحَقِّ والصَّبرِ.
￿ والحَثُّ عَلَى العلمِ والحَثُّ عَلَى مَجَالِسهِ، وَكَذَلك العِنَايَةُ بِهِ والدَّعوَة إليهِ: (وَالْعَصْرِ، (إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ، (إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ)

نَسْألُ اللَّهَ التوفيق لنا ولِمن يَسمَع،  والحمد لله

￿��￿Untuk saudara-saudara kita, hendaknya menetapi yang paling penting dari ilmu, dakwah dan kepentingan kaum muslimin, yaitu kesatuan kalimat mereka,

￿�� Serta menjaga persatuan mereka, begitu juga rasa ukhuwwah, saling ziyaroh mereka, (serta) saling menasehati dalam perkara kebenaran dan kesabaran. 

�� Dan dorongan motivasi untuk (perkara) ilmu dan (mendatangi) majlis ilmu.

�� Begitu juga dalam mementingkan ilmu dan berdakwah kepadanya, Allôh ta’ala berfirman:
(ِوَالْعَصْرِ)
"Demi masa."

(إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ)
"Sesungguhnya manusia dalam keadaan kerugian."

(إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ)
"Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal sholih serta saling mewasiatkan dalam kebenaran dan mewasiatkan dalamg kesabaran."
[QS.Al-Asr 1-3]

Kami meminta kepada Allôh taufiqNya untuk kami dan bagi yang mendengar, walhamdulillâh...
➖➖➖➖➖➖➖

�� Tafrîgh: Abû Muhammad Fuad Hasan bin Mukiyi

غفر الله له ولو الديه

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

�� Nasehat agung Syaikhuna Yahya Al Hajuriy ini����ana terima pada [6/3/2016 20:48] dari Ust Fuad Hasan hafidzohumalloh
[22:09 06/03/2016] ‪+62 852-7571-0159‬: جزاك الله خيرا أستاذ

Comments
0 Comments

0 comments

Post a Comment

Dengan berkomentar maka Anda telah membantu Saya mengingat kembali postingan yang saya publikasikan. Terima Kasih...